Postingan

Menampilkan postingan dengan label Blog

Tentang Nasi Jajan Madura | Diary Tante Elsa

Gambar
Apa menu sarapan paling populer di Madura? Jawabannya pastilah Nasi Jajan    (baca: Nase Jejen) Kami tiba di Madura pagi. Tentu saja dalam kondisi belum sarapan pagi. Oleh Pamanku yang sering sekali ke Madura, Kami diajak ke sebuah warung mini di sebuah sudut kota Pamekasan. Warungnya meriah sekali, dindingnya dicat warna kuning menyala dan biru terang, lengkap dengan motif batik bunga-bunga. Konon katanya, disinilah Nasi Jejen paling enak se-Pamekasan berada. Sayangnya, aku lupa mencatat alamat warung itu. Ketika kami menunggu Sang Ibu penjual nasi jejen melayani pesanan kami, beberapa orang pembeli berdatangan untuk mengantri. Rupanya warung ini laris sekali. Setiap orang minimal membeli 2 bungkus nasi jejen. Lainnya bahkan bisa lebih dari 5 bungkus. Jadi semakin penasaran.. apa istimewanya Nasi Jejen ini ya? Ternyata... Nasi Jejen sangat sederhana. Terdiri dari sekepal nasi putih yang pulen sekali, kemudian ada 2 iris daging sapi yang agak tipis dengan bumbu orange kecoklat...

Tentang Suramadu Bridge | Diary Tante Elsa

Gambar
Kemarin... untuk kesekian kalinya aku bertemu dengan Suramadu, jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura ini sampai sekarang masih menjadi jembatan terpanjang di Indonesia, sekitar 5,348 kilometer. Dengan biaya Rp. 4,5 Triliun, Pembangunan Jembatan ini diresmikan oleh Megawati. Dan Pembukaannya diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Tujuan utama pembangunan jembatan ini sebenarnya adalah untuk menunjuang percepatan pembangunan di Pulau Madura yang sedikit tertinggal dibandingkan kawasan Jawa Timur lainnya. Dengan adanya Jembatan Suramadu, kita hanya membutuhkan waktu 5 menit saja untuk melintasi selat madura. Lebih cepat dan praktis dibandingkan jika harus melewatinya menggunakan kapal feri. Tapi ternyata.. Jembatan Suramadu lebih dari itu. Jembatan ini sudah merupakan salah satu daya tarik turis lokal yang berkunjung ke Surabaya. Coba saja nikmati melintasi jembatan ini di siang dan malam hari. Kita akan mendapatkan 2 pengalaman yang berbeda, karena ketika malam, jem...

Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa

Gambar
Alhamdulillaaaah..... selesai satu lagi proyek baju Dija, namanya Emma Dress. Januari lalu, Jess dari Craftiness is not Optional membuat  "sew along" sebuah dress yang lucu sekali. Pertama kali melihatnya, aku langsung jatuh cinta. Jess membuat 3 postingan step-by step cara menjahitnya, teman-teman bisa mengikutinya dengan sangat mudah. Emma Dress Part 1 Emma Dress Part 2 Emma Dress Part 3 Keunikannya terletak pada kancing bukaan depan yang agak ke samping, dan krah baju yang asimetris. Tapi... ada sedikit kesalahan waktu aku membuat Emma Dress untuk Dija , bukaan depannya kurang ke samping, jadi terlihat seperti di tengah. Kiri: Emma Dress by Jess Craftiness is not Optional Tengah : Emma Dress by Kalleen At Second Street Kanan : Emma Dress by Elsa Yellowlife Bahan yang aku pakai adalah kain batik. Aku menemukan kain batik ini di sebuah toko serba ada. Kain batik stok lama yang murah sekali, 2 meter cuma 30 ribu. Kualitas kainnya tidak terlalu special, hanya saja menurutku m...

Tentang Menjahit Kebaikan dengan Mesin Jahit | Diary Tante Elsa

Gambar
Alkisah di kota Yokohama, Negeri Sakura, seorang wanita berkewarganegaraan Jepang sedang bergembira karena sebentar lagi dia akan pindah ke Amerika. Hari itu, dia berniat membuka Garage Sale, mengobral seluruh perobotan rumahnya. Semuanya dijual murah, hanya agar barang-barang itu tidak terbengkalai begitu saja sepeninggalnya ke amerika nanti.  Tak jauh dari rumah wanita jepang itu, tinggallah Mrs Susan, Ibu muda yang cantik berkewarganegaraan Indonesia. Tak sengaja lewat di depan tulisan Garage Sale, Mrs Susan langsung tertarik. Siapa yang tidak ingin mendapatkan barang-barang bagus dengan harga jauh di bawah normal?? Benar saja, tak lama kemudian, Mrs Susan berhasil membawa pulang sebuah mesin jahit yang masih sangat baru dengan harga sangat-sangat murah. Niat untuk belajar menjahit demi suami dan putri tercintanya sudah ada di awang-awang. Mrs Susan pun pulang dengan senyum lebar, menenteng mesin jahit mungilnya. Tersebutlah Mr Farid, Seorang sahabat, Mahasiswa Indonesia yang ti...

Tentang Ingin Ke Mana? Ke Sini aja! | Diary Tante Elsa

Gambar
Una memiliki sebuah pertanyaan buat para blogger. Pertanyaannya adalah "Ingin Ke Mana?" Secara spontan, aku pasti akan menjawab ingin pergi ke sebuah tempat yang serba kuning, di sebuah negeri empat musim ketika sedang musim gugur. Saat semua pohon menguning.... dan semua pemandangan berubah menguning. Kiri:  Yellow Ginko Tree Leaves in Washington DC by Paul Frederiksen Kanan: Y ellow light by Futen Background :  Yellow by Lukexli Entah itu di New York, seperti kisah cinta Winona Ryder dan Richard Gere dalam Autumn in New York... atau di pedesaan... di gunung.... di danau yang dikelilingi pepohonan kuning... yang penting banyak pohon dengan daunnya yang kuning semua. Beberapa tahun yang lalu, sebenarnya impianku ini sudah terwujud, yaitu ketika aku dan Ibu mengunjungi Cina saat musim gugur tiba. Aku memang menemukan pohon yang berwarna-warni, tapi sayangnya aku belum menemukan pemandangan dimana semua pohon terlihat kuniiiiiiing........ Jadi, aku tetap memendam impian... ing...

Tentang Lupita dan Lupus | Diary Tante Elsa

Gambar
Elsa : Your turn to tell story.... Dosen : Hehehe  .... Seperti dongeng sebelum tidur ya.... Elsa : Hahahaa... iya, ceritakan kisah yang paling bagus ya Pak, yang menyentuh perasaan. Dosen : Ok, saya punya satu kisah yang bagus. Simak ya Elsa : Siap! Tahun 2003, saya masih ingat betul. Ketika saya sedang mengetik di ruangan saya, ada beberapa mahasiswa yang tiba-tiba meminta waktu untuk bicara. 3 mahasiswi dan 1 mahasiswa. Saya persilahkan mereka duduk, tapi tampaknya mereka salah tingkah. Yang satu mencolek lengan temannya, satunya lagi, mengambil gerakan mundur perlahan. Si mahasiswa yang jadi satu satunya berkelamin pria, harusnya bisa memimpin teman-temannya. Tetapi dia malah tertunduk diam.  "Ada apa? Ada masalah apa?" Saya mencoba mencairkan suasana sambil tersenyum. Melihat mahasiswa di depan saya  ini, kok jadi lucu. Mereka harusnya dewasa, tapi sekarang tampak seperti anak TK yang malu-malu ketika diminta maju ke depan kelas oleh bu guru. Saya menghela nafas panj...

Tentang Dear Kakak | Diary Tante Elsa

Gambar
BalongRejo, Sumobito, Jombang  5 Januari 2012 Dear Kak Noni..... Selamat ulang tahun Kak. Kamu 32 tahun ya. Kalo kamu disini sekarang, pasti kita bisa tertawa bersama, menertawakan diri kita sendiri yang semakin tua. Sudah kepala 3, gak terasa ya.... Padahal aku masih ingat betul, ketika dulu kita berlarian di antara barisan lemari kayu dan tumpukan kursi-kursi di toko. Kamu kesana, aku ikut kesana. Kami kesini, aku pun ikut kesini. Mengikutimu kemanapun kamu berlari...mengejarmu sambil tertawa senang. Bagiku, kamu adalah panutan atas segala-galanya. Kamu ingat tidak? Kamu mengajariku bermain dengan pintu-pintu lemari yang berjajar panjang di toko kita? Aku sudah lupa bagaimana aturan bermainnya. Yang aku ingat hanyalah kamu berpura-pura menjepitku dengan lemari, dan aku berpura-pura menangis kesakitan. Lalu Ibu langsung datang tergopoh gopoh mengira kita berdua dalam bahaya!!! Hahahahahaaaaaaa Kita tertawa-tawa senang sekali. Padahal jika dipikir pikir sekarang, apa asyiknya main ...

Tentang Things I Like This Week : Yeo's, InterSun and Diego | Diary Tante Elsa

Gambar
Minuman ini sebenarnya sudah lama ada, dan juga sudah lama aku suka. Tapi entah kenapa, minggu ini kok rasanya aku tergila-gila. hehehehee... Enak sih. Jadi pingin tau, ada teman blogger yang suka minuman ini juga gak ya..... Benda yang aku suka banget minggu ini adalah sunblock produksi Interbat, judulnya INTERSUN. Sebelumnya aku sudah lama pakai merk parasol cream SPF35. Tapi ketika diaplikasikan ke kulit, kesannya kulitku jadi agak merah. Seperti orang yang salah pakai warna alas bedak. Beda dengan intersun, ketika dipakai, kulit wajahku gak kelihatan memerah lagi, mungkin karena warna creamnya sedikit lebih terang dibanding parasol. Like it so much deh... Terakhir, dengan bangga aku proklamirkan... that I'm in love to  Diego Bunuel !!!! Yang belom kenal siapa Diego, mari kita simak Diego memperkenalkan dirinya sendiri: My name is Diego Buñuel, host and director of the series, "Don’t Tell My Mother", on the National Geographic Channel . I am a French foreign news corr...

Tentang Colorful Batik | Diary Tante Elsa

Gambar
Gembira tak terkira!!!! Seperti anak kecil yang berada di toko permen. Itulah aku ketika aku berada di Pasar Klewer Solo,  hunting kain batik berwarna cerah. Memeriksa koleksi setiap toko yang ada, satu-persatu... akhirnya aku menemukan kain batik yang kucari-cari selama ini. Tentunya dengan harga murah. Yang paling depan, berwarna pink cerah, adalah batik cap dengan motif parang. Sedangkan 5 warna di belakangnya adalah batik cap dengan motif Truntum. Lihat warnanya... Cantik sekali kan? Tak puas sampai di situ, dengan penuh semangat membongkar seluruh isi pasar, aku akhirnya menemukan lagi kain yang benar-benar membuatku jatuh cinta. Kualitas kain lebih halus, harganya juga lebih mahal sedikit. Motifnya itu lho... uh, siapa yang tak jatuh hati??? Favoritku adalah kain batik yang bermotif gajah!!!   Niat awal membeli semua kain batik ini adalah untuk membuat baju Dija. Tapi setelah kain di tangan, kok rasanya sayaaaang jika digunting-gunting. hehehehhe..... gak tega. Ada gak ...

Tentang Dija and Her White Dress | Diary Tante Elsa

Gambar
Alhamdulillaaaaaaaaaah, aku berhasil menyelesaikan satu dress buat Dija. Bahan yang dipakai untuk dress ini adalah kain katun yang lembut sekali, dingin di kulit dan bahannya jatuh, tidak mengembang. Benar-benar nyaman dipakai. Cuman sayangnya gampang sekali kusut.  she loves this dress Awalnya ingin membuat dress putih dengan beberapa ornamen tambahan, agar tidak terlalu polos. Tapi begitu  dressnya jadi, aku tidak berminat lagi menambahkan aneka macam ornamen, apapun itu. Dress ini sudah terlihat anggun dengan kesederhanaannya. Begitu pula Dija... ketika memakai dress ini, jadi kelihatan  cewek banget deh, hehehhee. Aku sempat khawatir juga dengan panjang dress ini. Jangan-jangan menyulitkan gerak Dija, atau membahayakan Dija. Ternyata nggak tuh... Dija baik-baik saja dengan panjang dress ini. Masih bebas berlari,  bergerak dan menari. Oh ya, sekalian ingin pamer kiriman barang dari Malaysia, hehehehee.... semoga teman-teman iri semua deh! Hahahahaa jahatnya aku......

Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa

Gambar
Tiga hari yang lalu, Aku dan Dija bertemu dengan sepupuku dan anaknya yang berumur 3 bulan lebih muda dari Dija. Tapi meskipun lebih muda dari Dija, si anak ternyata beratnya jauh di atas Dija. Dia tampak kekar dan berisi. Sama sekali tidak sebanding dengan Dija yang mungil dan terlihat kurus. Aku mulai iri. Anak itu juga ternyata lebih cerewet, kosakatanya lebih banyak dibanding Dija, cara pengucapannya juga lebih jelas dari Dija. Aku jadi iri. Sejenak kemudian, si anak meminta susu. Dan Sang Ibu membuatkan susu di botol besar. Dipegangnya botol itu sendiri, diminumnya dengan antusias. Glek glek glek.... tak butuh waktu lama, susu formula di botol besar itupun habis. Jadi inget Dija.... yang susah minum susu ketika sadar.  Harus dibujuk-bujuk dulu dengan segala daya dan upaya, agar Dija mau minum susu. Lebih mudah memberinya susu ketika Dija tidur. Ah aku makin iri. Lebih miris lagi, ketika Ayah Dija melayangkan protes, kenapa gadis kecilnya tidak gemuk lagi seperti dulu. Duh...

Tentang Frankly, I Don't Like New Year | Diary Tante Elsa

Gambar
Hal yang paling aku benci saat tahun baru adalah bunyi petasan, kembang api, firework... yang tiada henti sepanjang malam, dan bisingnya deru motor yang konvoi pada malam itu. Itulah alasan utama kenapa keluarga kami tidak pernah merayakan pergantian tahun dengan pergi keluar rumah. Ketika banyak teman-teman yang mangajak untuk menghabiskan malam itu dengan makan bersama, atau hanya keluar menikmati malam.... well, menurutku lebih baik tiduran di rumah sambil nonton film bersama keluarga. Banyak sms masuk, sekedar ucapan selamat tahun baru, tapi ada satu atau dua sms yang menanyakan soal resolusiku tahun ini. Malu sih sebenarnya, ketika ingat resolusi tahun lalu banyak yang tidak terwujud. Aku jadi memasang standar agak rendah di tahun ini. Tidak mau muluk muluk....yang terpenting sebenarnya adalah mewujudkan keinginan yang tahun lalu belom tercapai. Misalnya... menyelesaikan beberapa proyek baju Dija yang terbengkalai, hehehehe..... (Maaf ya Dija.. maafkan kemalasan tantemu ini....) L...

Tentang MUST TRY : Tengkleng and Mie Ongklok | Diary Tante Elsa

Gambar
Mampir Solo??? Sempatkan mencoba Tengkleng Bu Edi di gapura Pasar Klewer . Tengkleng sebenarnya adalah masakan yang berbahan utama tulang belulang  kambing. Lha kenapa bukan daging kambing? Nah, di sinilah letak keistimewaan Tengkleng. Daging kambing biasanya diolah menjadi sate atau gule kambing. Tulang belulang dan tengkoraknya yang dianggap tidak bermanfaat ternyata bisa dijadikan masakan serupa gule, tetapi tidak mengandung santan dan tanpa kehilangan rasa gurihnya, yang dinamakan Tengkleng tadi. Banyak orang jadi penggemar Tengkleng karena asyik "mbrakoti balungan". Begitu pula aku.... Hehehehee. Tengkleng Bu Edi yang berada tepat di bawah gapura Pasar Klewer patut diperjuangkan. Pembelinya antri banget, gak heran jika tengkleng Bu Edi tiap hari ludes terjual dalam tempo 3 atau 4 jam saja. Geleng geleng kepala kan? Info lebih lengkap tentang Tengkleng Bu Edi, klik Disini. Ini dia.... makanan khas Wonosobo yang sejak dulu kuidam-idamkan. Mie ongklok sebenarnya mie biasa,...

Tentang Dieng - Wonosobo | Diary Tante Elsa

Gambar
Minggu siang, 18 Desember 2011, Kami tiba di Wonosobo Jawa Tengah  setelah melewati perjalanan yang sangat lama dari  bagian tengah Jawa Timur. Pemandangan hijau di kanan kiri ternyata mampu mengobati rasa sakitnya pantat yang mati rasa karena terlalu lama duduk di mobil, hehehheee.... Aku dan beberapa teman gilaku, baru dua hari sebelumnya memutuskan untuk pergi ke Wonosobo. Tanpa perencanaan yang matang, Alhamdulillah kami sampai juga di gerbang selamat datang Kota Wonosobo. Tentu saja kami langsung jeprat-jepret kegirangan begitu sampai di  titik ini. Tapi keceriaan kami segera berubah seiring awan gelap yang tiba-tiba memayungi Wonosobo. Semakin kami naik ke Dieng, suasana semakin mencekam. Hujan deras...Jika ingin lebay sedikit, aku menyebutnya Hujan Badai.  Kabut juga mulai turun..... Jarak pandang semakin menyempit. Air beserta lumpur turun dengan derasnya memenuhi jalan yang kami lalui. Tegang tentu saja. Sambil terus berdoa agar badai segera berlalu. Kami me...