Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa

Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa - Hallo sahabat Tante Elsa yang aku sayangi dan aku rindukan, pembaca Diary Tante Elsa, Terimakasih sudah mampir di Diary Tante Elsa yang sederhana ini, Saat ini diary yang Tante Elsa tulis dengan judul Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa, Tante Elsa sudah sengaja membuat artikel diary ini dengan maksut sebagi dokumentasi saja. Mudah-mudahan isi diary dengan label diary Blog, yang Tante Elsa tulis ini dapat menjadi inspirasi buat teman-teman. Baiklah, selamat membaca, semoga bermanfaat, Jangan lupa subcribe Blog Diary Tante Elsa ya...???

Judul : Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa
link : Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa

Baca juga


Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa

Tiga hari yang lalu, Aku dan Dija bertemu dengan sepupuku dan anaknya yang berumur 3 bulan lebih muda dari Dija. Tapi meskipun lebih muda dari Dija, si anak ternyata beratnya jauh di atas Dija. Dia tampak kekar dan berisi. Sama sekali tidak sebanding dengan Dija yang mungil dan terlihat kurus. Aku mulai iri.

Anak itu juga ternyata lebih cerewet, kosakatanya lebih banyak dibanding Dija, cara pengucapannya juga lebih jelas dari Dija. Aku jadi iri.

Sejenak kemudian, si anak meminta susu. Dan Sang Ibu membuatkan susu di botol besar. Dipegangnya botol itu sendiri, diminumnya dengan antusias. Glek glek glek.... tak butuh waktu lama, susu formula di botol besar itupun habis. Jadi inget Dija.... yang susah minum susu ketika sadar.  Harus dibujuk-bujuk dulu dengan segala daya dan upaya, agar Dija mau minum susu. Lebih mudah memberinya susu ketika Dija tidur. Ah aku makin iri.

Lebih miris lagi, ketika Ayah Dija melayangkan protes, kenapa gadis kecilnya tidak gemuk lagi seperti dulu. Duh.... rasanya aku adalah orang yang paling bersalah di muka bumi ini. Tidak becus mengurus Dija.





Dua hari yang lalu, Aku dan Ibuku menjenguk sepupuku lainnya yang sedang menemani bayinya di ICU sebuah rumah sakit. Bayi cantik berumur 9 bulan , kulitnya putih bersih, rambutnya hitam lebat, lemah tak bisa banyak bergerak di ranjang rumah sakit. Ada selang kecil di hidungnya, fungsinya untuk memasukkan cairan susu. Ada selang infus di tangan kanannya yang mungil. Sementara tangan kirinya tampak bengkak. ada luka tusuk di beberapa tempat, membiru. Sepertinya bekas tusukan jarum infus. Si bayi mungil yang cantik itu menangis... tapi lebih pantas disebut merintih karena tanpa tenaga. Sang Ibu bercerita, ada masalah dengan paru-paru si bayi. Mereka sudah hampir seminggu berada di ICU.

Aku teringat Dija di rumah.... yang tadi menangis sekencang-kencangnya karena melihatku pergi.
Aku teringat Dija di rumah.... yang ketika bangun tidur, langsung lari-lari mengejar kucing. Atau menari boogies beebies. dan selalu jingkrak jingkrak kegirangan mengejar gelembung-gelembung sabun.
Aku teringat Dija di rumah.... yang  sampai malam tak pernah lelah mengajakku bermain, meskipun mataku sudah tak kuat lagi menahan rasa ingin terpejam.

Alhamdulillah....




Tak perlu iri lagi melihat anak lain yang lebih gemuk, lebih doyan minum susu. Tak perlu iri lagi melihat anak-anak seumuran Dija yang sudah bisa banyak bicara....
Dijaku sudah luar biasa. InsyaAllah sehat dan lincah. Alhamdulillah jarang sakit. Apapun kondisinya, Dijaku tak tergantikan.








***maaf, postingan curhat lagi.


Demikianlah catan kecil pada Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa

dan inilah yang bisa Tante Elsa sahare. sekali lagi Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa berterimakasih banget sudah mau mampir ke blog ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat serta inspirasi untuk anda teman-teman semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan Tante Elsa selanjutnya, jangan lupa sering mampir ke blog ini ya, dan jangan lupa bagiakan artikel ini ke teman-teman dan sodara. Dadah......

Anda sekarang membaca artikel Tentang Melihat ke Atas dan ke Bawah | Diary Tante Elsa dengan alamat link https://diarytanteelsa.blogspot.com/2012/01/tentang-melihat-ke-atas-dan-ke-bawah.html

Komentar