Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa

Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa - Hallo sahabat Tante Elsa yang aku sayangi dan aku rindukan, pembaca Diary Tante Elsa, Terimakasih sudah mampir di Diary Tante Elsa yang sederhana ini, Saat ini diary yang Tante Elsa tulis dengan judul Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa, Tante Elsa sudah sengaja membuat artikel diary ini dengan maksut sebagi dokumentasi saja. Mudah-mudahan isi diary dengan label diary Blog, yang Tante Elsa tulis ini dapat menjadi inspirasi buat teman-teman. Baiklah, selamat membaca, semoga bermanfaat, Jangan lupa subcribe Blog Diary Tante Elsa ya...???

Judul : Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa
link : Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa

Baca juga


Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa



Alhamdulillaaaah..... selesai satu lagi proyek baju Dija, namanya Emma Dress.



Januari lalu, Jess dari Craftiness is not Optional membuat  "sew along" sebuah dress yang lucu sekali. Pertama kali melihatnya, aku langsung jatuh cinta. Jess membuat 3 postingan step-by step cara menjahitnya, teman-teman bisa mengikutinya dengan sangat mudah.


Keunikannya terletak pada kancing bukaan depan yang agak ke samping, dan krah baju yang asimetris.
Tapi... ada sedikit kesalahan waktu aku membuat Emma Dress untuk Dija, bukaan depannya kurang ke samping, jadi terlihat seperti di tengah.


Kiri: Emma Dress by Jess Craftiness is not Optional
Tengah : Emma Dress by Kalleen At Second Street
Kanan : Emma Dress by Elsa Yellowlife



Bahan yang aku pakai adalah kain batik. Aku menemukan kain batik ini di sebuah toko serba ada. Kain batik stok lama yang murah sekali, 2 meter cuma 30 ribu. Kualitas kainnya tidak terlalu special, hanya saja menurutku motif dan coraknya cukup unik. Aku tidak tahu, pola batik ini ciri khas daerah mana? Ada yang tahu??

Menurutku sih... lebih mirip warna-warna khas papua... atau kalimantan gitu.
Namun setelah bajunya jadi dan dipakai Dija, Abahku bilang bajunya mirip baju adat Kirgyzstan. Hahahahaa






Oh ya, sekaligus ingin menjawab pertanyaan Arman dalam postingan sebelumnya, tentang apakah aku selama ini menjahit baju Dija tanpa mesin. Hehehee... tentu saja menjahitnya pakai mesin jahit. Sebelum mendapatkan   mesin jahit hibah dari jepang, di rumah sudah ada satu mesin jahit Janome. Mesin jahit inilah yang dipakai bergantian dengan Ibuku. Alhamdulillah setelah ada mesin jahit hibah, kini tidak perlu berebut mesin jahit lagi.
Emma Dress masih setengah jadi ketika mesin jahit hibah dari jepang datang. Dan diselesaikan dengan mesin jahit yang dari Jepang. Begitu ceritanya....


Demikianlah catan kecil pada Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa

dan inilah yang bisa Tante Elsa sahare. sekali lagi Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa berterimakasih banget sudah mau mampir ke blog ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat serta inspirasi untuk anda teman-teman semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan Tante Elsa selanjutnya, jangan lupa sering mampir ke blog ini ya, dan jangan lupa bagiakan artikel ini ke teman-teman dan sodara. Dadah......

Anda sekarang membaca artikel Tentang Dija and Her Emma Dress | Diary Tante Elsa dengan alamat link https://diarytanteelsa.blogspot.com/2012/02/tentang-dija-and-her-emma-dress-diary.html

Komentar