Postingan

Tentang PENCANGKUL bukan sekedar Mencangkul | Diary Tante Elsa

Gambar
Di satu satunya postingan bulan juni ini, aku akan memperkenalkan seorang kawan blogger yang sudah kukenal hampir 5 tahun yang lalu, yang membuatku kagum karena konsistensi tulisan-tulisannya pada tema blognya (gak kayak blogku yang isinya gak karuan), dan yang membuatku makin mengenal kampung halamanku sendiri. Gak usah berpanjang-panjang pengantarnya, mari segera dimulai perkenalannya. Judulnya Pencangkul . Blog dengan dominan warna hijau ini diberi judul Pencangkul di atasnya, dan ada tag line "Catatan Sunyi dari Pinggir(an) Ladang. Coba lihat judulnya, lalu tag line nya, dan warna pendukungnya, semua serba sesuai. Pengunjung yang baru datang pun langsung tahu, bahwa Sang Empunya blog pastilah seseorang yang dekat dengan dunia pertanian. Tahun 2008 lalu, aku dengan lancangnya (padahal baru kenal), sudah berani memaksa Mas Junaedi--pemilik blog itu-- untuk mblejeti dirinya sendiri di muka umum. See?? betapa kurang ajarnya aku waktu itu. Tapi salut kepada beliau yang akhirnya ma

Tentang Celoteh | Diary Tante Elsa

Gambar
CELOTEH 1. Sore itu, Aku dan Dija sedang makan semangkuk nasi soto di teras toko. Dija yang tergolong susah makan, harus disemangati dulu agar mau memasukkan nasi soto ke dalam mulutnya, dan jika berhasil memasukkan 5 suapan itu artinya sudah sangat sangat luar biasa. Aku lalu mengajaknya berlomba. "Dija, yuk kita lomba makan" "Aku yang menang ya... Ola yang kalah!" "Iyaaaa..." jawabku mengalah, memberinya kesempatan. Satu suapan, dua... tiga... empat... Sementara itu mangkuk sotoku sudah mulai habis.  "Dija, Ola sudah habis... " aku menunjukkan mangkuk soto yang mulai kosong. Dija melihat sebentar dan agak bingung. Aku berteriak lagi "Aku juara satuuuu!!!" Dija malah tertawa dan ikut menyahut   "Aku juara tiga lima!!!  Hahahahahahahahaaaa.. banyaaaak kan??  Aku menaaaaaangg!!!" Hehehhee... tiga lima memang lebih banyak dari satu. CELOTEH 2 . Ini hari pertama Dija masuk kelas Dance. Dija bersemangat sekali, pakai baju senam p

Tentang Aroma Tubuhnya | Diary Tante Elsa

Gambar
  Siapa yang tak suka pagi....Kalau aku, suka sekali. Bangun pagi-pagi, membuka jendela dan menghirup udara segar, membaui aroma pagi, tentu saja bisa membuat kita menjadi lebih segar. Tapi bukan itu yang paling aku suka dari pagi, bukan saat ketika hidung dan tenggorokan bisa menghirup bau subuh, bukan pula ketika bisa melihat embun-embun di dedaunan, atau saat mencari sinar pertama matahari.... Yang paling kusuka dari pagi, adalah tepat ketika Dija bangun pagi, dan tentu saja aroma tubuh yang menyertainya. Entah saat Dija bangun sendiri, atau saat aku membangunkannya.  Jika bangun tidur sendiri, yang dilakukannya pertama kali adalah memanggilku, "Olaaaaaa..." dengan suara lantang, sambil tetap memeluk selimut kesayangannya. Aku langsung tergopoh-gopoh mendatanginya, meninggalkan apapun yang sedang kukerjakaan pada saat itu. Memeluknya, menghujaninya dengan ciuman, dan menyambutnya dengan segudang sugesti positif untuk memulai harinya. Tidak berbeda jauh dengan jika aku mem

Tentang 1000 Buku Untuk Tunanetra | Diary Tante Elsa

Gambar
Senang sekali mengetahui begitu banyak teman-teman blogger yang sudah berhasil menuliskan sebuah buku. Kita sebagai pembaca serasa dimanjakan dengan begitu banyaknya pilihan bacaan. Mau pilih yang buku puisi, buku perjalanan, buku cerita anak-anak, fiksi atau apapun... semuanya ada. Tapi pernahkah terpikirkan... bahwa saudara saudara kita yang tuna netra merasa kesulitan mencari buku bacaan??? Coba pergi ke toko buku, dari jutaan buku yang tersedia, tanyakan apakah ada buku dengan huruf braille??? source Seorang teman blogger yaitu Ibu Primaningrum , Ibu luar biasa dari anak yang sangat special Si Cantik Balqiz mengajak kita semua untuk membantu saudara-saudara kita yang tunanetra memiliki bacaan yang beragam. Caranya adalah dengan mengetik ulang buku apaaaaaaaaaaaaaa saja..... Ambil satu buku, ketik ulang semuanya dari awal sampai akhir, dari sampul depan hingga sampul belakang. Ketik dalam Words, font Times New Romans ukuran 12. Setelah selesai mengetik, kirimkan melalui email ke ind

Tentang Byousoku 5 Centimeter | Diary Tante Elsa

Gambar
I'm always searching for you, always searching for your figure On the opposite platform, or through window in the back alley Even though I know you can't be there If my wish were to come true, I would be at your side There would be nothing I couldn't do I would risk everything to embrace you If only to avoid loneliness, anyone will do On this night when it seem stars will fall from the sky, I can not lie to myself One more time, don't fade away, seasons One more time, I want that time when we fooled around together. I'm always searching for you, always searching for your figure At the intersection, in my dreams If miracles do happen, I want to show you right now The new dawn, who I'll be from now on And the words "I Love You"  that I never said The memories of summer revolve around me And your throbbing heartbeat that suddenly stopped I'm always searching for you, always searching for your figure In the city at dawn, in sakuragi-cho Even though I k

Tentang Menjahit | Diary Tante Elsa

Gambar
Perempuan mandiri masa kini, apalagi yang bekerja, pastinya merasa lebih praktis membeli baju jadi. Aku pun merasa seperti itu. Tapi ketika aku bisa menjahit sendiri baju untuk anak, dan ternyata si anak sangat menyukainya, ternyata rasanya benar-benar ajaib, bangga luar biasa, tak terkatakan. Kini menjahit sudah menjadi hobi yang sangat menyenangkan. Selamat Hari Kartini buat perempuan-perempuan Indonesia Foto ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan:  Sehari Menjadi Srikandi

Tentang Saturday Night in Yogyakarta | Diary Tante Elsa

Gambar
Terdampar di Yogyakarta malam minggu, sebenarnya kita bisa melakukan banyak hal. Tapi malam itu, aku memaksa dua temanku menuruti hasratku yang terpendam lebih dari tiga tahun lamanya, yaitu makan oseng-oseng mercon di jogja. Maka kami segera mencari becak, meminta abang tukang becak untuk menunjukkan oseng-oseng mercon yang paling dahsyat. Hanya dengan 5000 perak dari hotel di kawasan jalan Dagen, kami diantar menuju ke jalan Ahmad Dahlan. Ternyataa oh ternyata, di sepanjang jalan itu bertebaran warung-warung lesehan yang semuanya memasang judul oseng-oseng mercon berukuran besar. Yang mana yang asli? Yang mana yang paling enak?? Kita serahkan saja pada Pak Tukang Becak yang budiman... beliau menghentikan becaknya di depan sebuah warung lesehan oseng-oseng mercon, dengan kain hijau panjang sebagai tirai namanya. Yo wes lah, kami bertiga yang buta dalam hal oseng-oseng mercon ini pun menurut saja. Aku kegirangan, setengah tak percaya... hasratku yang terpendam bertahun tahun sebentar l