Postingan

Tentang Things I Like This Week | Diary Tante Elsa

Gambar
"SOLO" Untuk ke sekian kalinya ke Solo, tetap saja aku tidak bosan-bosannya berbelanja batik disana. Ribuan jenis kain batik dengan segala varian motif, bahan, warna dan tehnik batik dapat ditemui dengan mudah di Pasar Klewer dan Beteng. All you have to do is... berburu batik door to door. Siapkan kaki cadangan (dan uang extra tentunya) untuk memilih kain batik yang menggugah selera. Sebaiknya jangan memberi batasan, ehehehee... karena sebagai penggemar batik, sudah pasti akan melanggar batasan ketika kita berada di sana. Rencananya cuman mau beli 10 batik, tapi pulang membawa dua atau tiga kali lipatnya.... Subhanallaaah, bangkrut!!! heheeee..... Mbak Ndutyke dan lainnya pernah bertanya, dimana bisa membeli kain batik warna warni yang memikat hati? Well... aku akan menyarankan untuk pergi ke Beteng, lantai dasar. Disana banyaaaak sekali kain-kain batik warna-warni. Harga bervariasi, ada yang Rp.15.000/meter kok. Jika kita belanja banyak, dan pintar menawar, mungkin saja harg

Tentang SONY NEX 5N | Diary Tante Elsa

Gambar
Beberapa teman blogger pernah bertanya, "Pake kamera apa sih?" Dulu aku selalu menjawab pakai kamera jadul, Canon IXUS 85 IS, sebuah kamera pocket kecil yang praktis dibawa kemana-mana. Cukup masuk kantung celana jeans, gak merepotkan di-cemplung-kan di tas kecil. Canon Ixus ku yang sangat bersejarah itu juga sudah menemani kami berjalan-jalan ke luar negeri segala... sudah mengabadikan jutaan moment penting, dan tentu saja memberikan kesempatan pada banyak orang untuk tersenyum ketika melihat foto yang dihasilkannya. Dibeli tahun 2006, Canon Ixus ku yang cantik sekarang dalam keadaan sehat wal afiat, tetap kuat bekerja dan siap dibawa kemana mana. Tapi setelah sekian lama pengabdiannya, rasanya sudah waktunya si cantik itu beristirahat duduk di bangku cadangan. Karena telah datang penggantinya, my new partner... SONY NEX 5N  berwarna hitam legam yang sangat manis. Kamera mirrorless dengan lensa yang bisa ganti-ganti, dengan kemampuan yang (konon) bisa dibilang setara DSLR. D

Tentang Sine Beach : A Hidden Eden | Diary Tante Elsa

Gambar
Alhamdulillaaaaah... sampai juga kami di Pantai Sine, A Hidden Eden 35 kilometer dari pusat kota Tulungagung. Subhanallah deh, perjalanan menuju Pantai Sine bener-bener terasa panjang dan melelahkan karena akses menuju kesana masih terbilang sulit. Naik turun gunung, jalanan sempit, bergelombang, dengan kondisi yang rusak disana sini....ditambah lagi, begitu minim petunjuk jalan. Lengkap kan?? Sebenarnya bisa dimaklumi sih, karena Pantai Sine belum digarap menjadi lokasi tujuan wisata, sehingga tak banyak orang yang kesana, dan mungkin hanya segelintir saja yang pernah dengar namanya. Pantai Sine berada di Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir bisa dibilang masih perawan. Its absolutely a hidden eden deh...  Pantainya sepi, jadi serasa pantai pribadi. Jangan harap banyak pedagang makanan, minuman atau souvenir, yang ada hanya sebuah desa nelayan yang adem ayem, damai tentram sejahtera. Begitu tiba, kami langsung menggelar tikar di bawah pohon... membuka bekal, dan meluruskan kaki, sambil

Tentang Bertemu PakDhe Cholik | Diary Tante Elsa

Gambar
Aku menerima sms itu dari PakDhe ... sebuah undangan kopdar. Layaknya anak buah kroco yang menerima perintah komandannya, aku pun siap graaakk bersedia hadir karena hukumnya wajib. Alhamdulillaaah hari minggu tidak ada halangan yang cukup berarti, meskipun sedikit telat (maaf ya Pakdhe...) akhirnya kami bisa bergabung di lokasi yang sudah dipilih PakDhe. Seperti kata Mas Junaedi, ternyata Pakdhe Cholik itu nyata ... aku juga sempat percaya tak percaya akhirnya bisa bertemu juga dengan the master of blogger yang satu ini.  Budhe Ipung dan Pakdhe Cholik Setelah bersalaman dengan semua hadirin yang ada disana, Aku-Dija & Nannynya pun duduk manis. Senang sekali menatap mereka yang biasanya hanya dibaca postingannya... Ada Pakdhe Cholik (tentu saja sebagai shohibul bait) beserta keluarganya  (Budhe Ipung, Bella dan mama papanya) , lalu ada Mas Junaedi pemilik Pencangkul on the Blog, dan Mbak Yuni beserta suaminya. Ngobrol ngalor ngidul... aku lebih banyak menyimak obrolan Pakdhe dan Mas

Tentang gifts | Diary Tante Elsa

Gambar
Alhamdulillah, hadiah dari Giveawaynya Mbak Popi sudah tiba dengan selamat satu set alas gelas dari Korea satu fabric brooch they are all very cute thanks Mbak Popi Mbak Popi juga menyisipkan hadiah buat Dija a beach ball sayangnya belom sempat difoto, bolanya udah dipake main sepak bola oleh Dija. She loves it!!!

Tentang GIVEAWAY Asyiknya Berbisnis | Diary Tante Elsa

Gambar
Pembeli :  Mbak, bantal yang paling bagus mana? Penjual (alias aku) : Oh ini Pak... yang ini 400 ribu, yang ini 250 ribu, kalo yang ini 175 ribu. Pembeli :  (menelan ludah)  Yang bawahnya Mbak.... Penjual : Harga di bawah itu... ada Pak. Yang ini 125 ribu, kalo yang itu 100 ribu. Yang ini 75 ribu.... Pembeli : Yang biasa biasa aja lah Mbak.... Penjual : Ini 50 ribu... ini 35 ribu... ini 25 ribu.... Pembeli : hhhm... saya mau yang 35 ribu sajalah... 2 ya Mbak... Penjual : Ok, tambah apa lagi Pak?? Pembeli : Mau nanya Mbak... bantal ini sama yang pillow pillow itu bagusan mana? Penjual : Pillow yang mana Pak... Pembeli : Yaa yang orang orang bilang pillow pillow gitu... Penjual : Pak... bahasa inggrisnya bantal itu pillow. Pillow itu artinya bantal. Coba Bapak lihat semua bantal itu, judulnya pasti ada pillow nya. Yang ini xxxx-pillow, yang itu xxxxx-pillow... semua tulisannya ada pillownya... Jadi yang dimaksud itu pillow yang mana..... Pembeli : Oooo.... Pembeli : Saya mau beli kasur P

Tentang Kecil Tak Berdaya | Diary Tante Elsa

Gambar
Punya toko bergaya "tradisional" itu ada enaknya..ada gak enaknya. Gak enaknya, pembeli kadang-kadang suka nawar harga seenak udelnya, hingga harus melalui proses tawar menawar yang panjaaaaaang dan laamaaaaaa. Enaknya... kita bisa akrab dengan pembeli, hingga kadang-kadang bisa ngobrol panjang lebar sama pembelinya. Dan gak jarang, pembeli curhat ke kita... Seperti pagi ini, seorang ibu cantik membeli sebuah karpet di tokoku. Karpet kecil dengan harga tak seberapa, keuntungannya juga tak seberapa, tapi bisa membuat kami larut dalam perbincangan yang luar biasa. Sang Ibu mengawalinya dengan curhatan sedih. "Anak saya mungkin seumuran sama Mbak" katanya sambil menunjukku. "Dia juga sering belanja kesini lho. Terakhir beli dua bedcover, mungkin dua bulan lalu. Tapi sebulan kemudian, dia meninggal" Aku tersenyum. "Kenapa Bu? karena sakit?" "Iya, diabetes" "Lah...masih muda kok diebetes?" Sang Ibu lantas melanjutkan, anaknya yang