Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa

Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa - Hallo sahabat Tante Elsa yang aku sayangi dan aku rindukan, pembaca Diary Tante Elsa, Terimakasih sudah mampir di Diary Tante Elsa yang sederhana ini, Saat ini diary yang Tante Elsa tulis dengan judul Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa, Tante Elsa sudah sengaja membuat artikel diary ini dengan maksut sebagi dokumentasi saja. Mudah-mudahan isi diary dengan label diary Info, yang Tante Elsa tulis ini dapat menjadi inspirasi buat teman-teman. Baiklah, selamat membaca, semoga bermanfaat, Jangan lupa subcribe Blog Diary Tante Elsa ya...???

Judul : Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa
link : Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa

Baca juga


Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa





Grand Bazaar. Inilah tempat yang dituju jika kita ingin belanja oleh oleh khas turki. Grand Bazaar merupakan pasar tradisional yang didirikan pada tahun 1461, termasuk salah satu pasar terbesar dan tertua di dunia. Jangan bayangkan Grand Bazaar dengan pasar tradisional di Indonesia ya... karena Grand Bazaar di Istambul ini adalah pasar yang tertutup, indoor, dengan arsitektur yang menakjupkan. Dikatakan salah satu tertua di dunia, pasti tak diragukan lagi, karena sudah berumur lebih dari 500 tahun ! Dan dikatakan sebagai salah satu yang terbesar di dunia, juga sudah pasti. Karena di dalamnya ada lebih dari 3000 toko. Pengunjung perhari rata rata mencapai 300.000 hingga 400.000 manusia.




Grand Bazaar itu luas sekali, tentu saja ada banyak pintu masuk menuju Grand Bazaar. Dan ada jaauuuuhhh lebih banyak lorong lorong yang saling bersimpangan di dalamnya. Cukup membingungkan, dan siap siap tersesat, hahahaha.... Karena perlu waktu seharian jika ingin mengelilingi seluruh Grand Bazaar, sementara aku tidak punya banyak waktu saat itu, maka aku cuma menyusuri tak lebih dari 10 lorong. Sebenarnya, itu juga karena aku takut tersesat, hehehehe

Bangunan yang berusia lebih dari 500 tahun ini tetap kokoh berdiri, menaungi ratusan ribu pengunjung tiap harinya. Dan yang paling kusuka adalah langit langitnya yang memakai warna dasar kuning. Ornamen bunga bunga menghiasai setiap sudut, hampir mirip dengan ornamen bunga bunga yang kulihat di Blue Mosque.  Dan satu lagi yang membuatku takjub, seluruh lantai di dalam Grand Bazaar menggunakan batu marmer. 





Semuanya ada di Grand Bazaar. Seluruh kerajinan khas turki bisa ditemukan di sini. Kerajinan tembikar, kerajinan perhiasan emas, permadani handmade, kain kain tenun yang sudah di sulap jadi tas, dompet, peci atau sarung bantal. Aneka bumbu, macam macam teh, manisan dan lain sebagainya. Makanan khas turki juga banyak sekali. Tapi jangan harap menemukan barang barang bermerk disini ya, karena ini adalah pasar tradisional yang khusus menjual hasil karya rakyat turki.

Jadi mari mari... ikut aku cuci mata di Grand Bazaar...



























Bagaimana?
Jalan jalan ke pasar seperti ini jelas membutuhkan iman yang kuat ya. Karena kalo gak kuat, bisa bisa kalap, pingin beli semuanya. Ingat ingat, sesuaikan dengan kondisi kantong atau dompet, selama dompetnya masih sehat dan gemuk, boleh boleh aja belanja banyak, tapi kalo dompetnya mulai kurus kering dan layu...sebaiknya puasa dulu, hehehehe...

Oh ya, ada satu pengalaman yang aku pikir bisa dishare di sini. Waktu pulang dari Grand Bazaar, ada teman seperjalanan yang mengeluhkan tentang satu atau dua penjual di sana yang dinilainya  kurang sopan. Dia tidak menjelaskan bagaimana bentuk ketidaksopanan itu, tapi yang pasti dia merasa dilecehkan sebagai perempuan. Aku sih menganggapnya, mungkin dia digodain sedikit, atau tak sengaja dipegang atau gimana, yang jelas teman perempuanku itu tidak senang. Aku memang tidak tahu kejadiannya, karena sewaktu di dalam sana kami berpisah, aku dan ibuku belanja sendiri, dia juga belanja sendiri bersama temannya. Nah, dari pengalamanku belanja di Grand Bazaar, cuci mata ke banyak sekali toko, tawar menawar dengan lebih dari 20 penjual, tak seorang pun penjual yang semuanya adalah lelaki itu melecehkanku. Tak seorangpun! Mereka semua memperlakukan kami secara sopan dan baik, mereka hormat dan kami saling menghargai.

Setelah kupikir pikir lagi, apa yang membuat temanku tadi mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, ternyata itu bisa jadi karena temanku memakai pakaian yang "menurutku" kurang sopan. Aku tidak akan menjelaskan bagaimana pakaiannya, karena kita semua punya standar yang berbeda tentang bagaimana pakaian bisa dikatakan sopan dan tidak sopan. Tapi itu menurutku ya... sekali lagi, berdasarkan penilaianku. 

Jika kita berada di lingkungan yang berbeda, misalnya pergi ke negara lain, tentu saja sebaiknya kita juga memperhatikan norma yang berlaku di tempat itu. Setuju kan?





Demikianlah catan kecil pada Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa

dan inilah yang bisa Tante Elsa sahare. sekali lagi Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa berterimakasih banget sudah mau mampir ke blog ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat serta inspirasi untuk anda teman-teman semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan Tante Elsa selanjutnya, jangan lupa sering mampir ke blog ini ya, dan jangan lupa bagiakan artikel ini ke teman-teman dan sodara. Dadah......

Anda sekarang membaca artikel Tentang Cuci Mata di Grand Bazaar | Diary Tante Elsa dengan alamat link https://diarytanteelsa.blogspot.com/2014/10/tentang-cuci-mata-di-grand-bazaar-diary.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Hitam Manis | Diary Tante Elsa

Tentang I Love Elsa | Diary Tante Elsa