Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa
Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa - Hallo sahabat Tante Elsa yang aku sayangi dan aku rindukan, pembaca Diary Tante Elsa, Terimakasih sudah mampir di Diary Tante Elsa yang sederhana ini, Saat ini diary yang Tante Elsa tulis dengan judul Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa, Tante Elsa sudah sengaja membuat artikel diary ini dengan maksut sebagi dokumentasi saja. Mudah-mudahan isi diary dengan label
diary Suka-Suka, yang Tante Elsa tulis ini dapat menjadi inspirasi buat teman-teman. Baiklah, selamat membaca, semoga bermanfaat, Jangan lupa subcribe Blog Diary Tante Elsa ya...???
Judul : Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa
link : Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa
Akhirnya mobil kami sampai juga di Kaliurang dan Merapi. Empat Serangkai Gila yang sama sekali buta soal Kaliurang dan Merapi, bersyukur sekali Pak Adhi yang pakar IT dan ahli Android hari itu bersedia menjadi guide kami.
Begitu tiba di Kaliurang, ramai sekali. Kami sempat kesulitan mencari tempat parkir. Para pengunjung yang rata-rata membawa serta keluarganya tampaknya benar-benar menikmati udara sejuk di Kaliurang. Di salah satu sisi, ada panggung besar yang sedang menampilkan tari tradional jaranan. Di sisi yang lain, di dekat tempat parkir, begitu banyak warung berjejer menjajakan aneka makanan. Kami langsung menuju Taman Nasional Gunung Merapi....
Ternyata taman nasionalnya tidak seberapa asyik... mungkin karena belom ada pembenahan secara besar-besaran sejak diterjang letusan merapi beberapa waktu yang lalu. Air Terjun yang ada di dalamnya seharusnya menjadi daya tarik utama, tapi... bagiku, air terjunnya sungguh tidak menggairahkan. Salah seorang petugas Taman Nasional Merapi berkata bahwa sebelumnya volume air nya sangat sangat banyak. Tapi setelah Merapi meletus, volume air di air terjun itu berkurang secara drastis. Aku masih berpikir... apa hubungannya yaaa? Hehehehee
Alhasil... untuk mengurangi rasa bosan, kami pun bernarsis ria. sambil memperhatikan sisa-sisa letusan Merapi. Pak Adhi menjelaskan pada kami, lokasi ini dulunya berupa hutan lebat.... yang benar-benar hijau. Merapi kemudian meluluh-lantakkan semuanya. Pohon-pohon besar bertumbangan, debu vulkanik menutupi semua area. Sehingga sepanjang mata memandang, yang ada adalah warna abu-abu gosong yang mengerikan.
Foto-foto merapi tak lama setelah letusan hebat, bisa dilihat di postingannya Clara.
Ketika kami kesana, Kaliurang dan sekitar Merapi sudah mulai menghijau. Meskipun belom ada pohon-pohon pengganti yang tumbuh. Yang ada cuma bangkai-bangkai pohon besar berserakan....
Benar-benar hutan gundul. Terbayang betapa mengerikannya saat itu, betapa dahsyatnya letusan Merapi. Ngeri yaa... Subhanallaaah
Thanks to 3 Sahabatku Dewi, Yoppy dan Ari yang sudah bersedia gila bersamaku, juga pada Pak Adhi yang bersedia direpotkan hari itu.
Anda sekarang membaca artikel Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa dengan alamat link https://diarytanteelsa.blogspot.com/2011/06/tentang-narsis-di-kaliurang-merapi.html
Judul : Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa
link : Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa
Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa
beautiful car |
Akhirnya mobil kami sampai juga di Kaliurang dan Merapi. Empat Serangkai Gila yang sama sekali buta soal Kaliurang dan Merapi, bersyukur sekali Pak Adhi yang pakar IT dan ahli Android hari itu bersedia menjadi guide kami.
Narsis ria dari kiri: Dewi, Yoppy, Pak Adhi, Elsa, Ari |
Begitu tiba di Kaliurang, ramai sekali. Kami sempat kesulitan mencari tempat parkir. Para pengunjung yang rata-rata membawa serta keluarganya tampaknya benar-benar menikmati udara sejuk di Kaliurang. Di salah satu sisi, ada panggung besar yang sedang menampilkan tari tradional jaranan. Di sisi yang lain, di dekat tempat parkir, begitu banyak warung berjejer menjajakan aneka makanan. Kami langsung menuju Taman Nasional Gunung Merapi....
narsis ke sekian.... |
Ternyata taman nasionalnya tidak seberapa asyik... mungkin karena belom ada pembenahan secara besar-besaran sejak diterjang letusan merapi beberapa waktu yang lalu. Air Terjun yang ada di dalamnya seharusnya menjadi daya tarik utama, tapi... bagiku, air terjunnya sungguh tidak menggairahkan. Salah seorang petugas Taman Nasional Merapi berkata bahwa sebelumnya volume air nya sangat sangat banyak. Tapi setelah Merapi meletus, volume air di air terjun itu berkurang secara drastis. Aku masih berpikir... apa hubungannya yaaa? Hehehehee
narsis kuadrat : Dewi & Elsa |
Alhasil... untuk mengurangi rasa bosan, kami pun bernarsis ria. sambil memperhatikan sisa-sisa letusan Merapi. Pak Adhi menjelaskan pada kami, lokasi ini dulunya berupa hutan lebat.... yang benar-benar hijau. Merapi kemudian meluluh-lantakkan semuanya. Pohon-pohon besar bertumbangan, debu vulkanik menutupi semua area. Sehingga sepanjang mata memandang, yang ada adalah warna abu-abu gosong yang mengerikan.
Foto-foto merapi tak lama setelah letusan hebat, bisa dilihat di postingannya Clara.
Ketika kami kesana, Kaliurang dan sekitar Merapi sudah mulai menghijau. Meskipun belom ada pohon-pohon pengganti yang tumbuh. Yang ada cuma bangkai-bangkai pohon besar berserakan....
Benar-benar hutan gundul. Terbayang betapa mengerikannya saat itu, betapa dahsyatnya letusan Merapi. Ngeri yaa... Subhanallaaah
Lelah berkeliling, akhirnya kami beristirahat sejenak sambil PESTA DURIAN !
Menyenangkan sekali, duduk-duduk disana, menikmati sejuknya udara pegunungan (meskipun gunungnya gundul), ngobrol ngalor ngidul sambil klamut-klamut menikmati durian yang dibawa dari Pacitan. Nikmatnyaaaa....Alhamdulillaaah
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari sudah mulai petang, gerimis juga mulai turun. Kami bergegas turun ke Yogyakarta. Disana kami bersilaturahim dengan teman lamanya Dewi, seorang photographer hebat yang sudah punya studio foto sendiri. Hebat deh, senang sekali bertemu anak-anak muda yang sedang membangun "kerajaan" bisnisnya sendiri. Saluuuut....
Setelah Isya, kami pun berpisah dengan Guide kami , Pak Adhi. 4 Serangkai Gila akhirnya pulang ke Surabaya saat itu juga.
Kemana kaki kami melangkah selanjutnya??? |
Thanks to 3 Sahabatku Dewi, Yoppy dan Ari yang sudah bersedia gila bersamaku, juga pada Pak Adhi yang bersedia direpotkan hari itu.
Demikianlah catan kecil pada Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa
dan inilah yang bisa Tante Elsa sahare. sekali lagi Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa berterimakasih banget sudah mau mampir ke blog ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat serta inspirasi untuk anda teman-teman semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan Tante Elsa selanjutnya, jangan lupa sering mampir ke blog ini ya, dan jangan lupa bagiakan artikel ini ke teman-teman dan sodara. Dadah......
Anda sekarang membaca artikel Tentang Narsis di Kaliurang - Merapi | Diary Tante Elsa dengan alamat link https://diarytanteelsa.blogspot.com/2011/06/tentang-narsis-di-kaliurang-merapi.html
Komentar
Posting Komentar