Postingan

Tentang Batu Caves | Diary Tante Elsa

Gambar
tips : Jika berkunjung ke Batu Caves, usahakan pagi atau siang hari, agar tidak bertemu hujan di sore hari.  Sediakan kacang (atau yang lainnya) untuk memberi monyet-monyet di sekitar Batu Caves. Hati hati dengan barang bawaan, bisa dirampas oleh monyet jika kita lengah. Karena dikira makanan. Siapkan kaki cadangan, karena kita harus melewati tangga yang begitu ekstrim (hehehhehee) Turun dari Genting, kami menuju ke Batu Caves. Tiba disana ketika sore sudah hampir berakhir. Langit begitu mendung, tampaknya tak lama lagi turun hujan. Aku, Ibu dan Aladdin (kakaknya Dija) segera berfoto di depan gerbang Batu Caves. Ada begitu banyak merpati jinak... Turis-turis lain sibuk memberi makan merpati agar bisa berdekatan dengan mereka... kami sih, numpang aja, hehehehe.... Batu Caves adalah kuil hindu yang dipandang sangat suci bagi umatnya. Letaknya di dalam sebuah gua alam yang terdapat di tenga-tengah gunung barbatu. Tebing-tebing di sekelilingnya begitu indah. Konon, umat hindu dari Bali ser

Tentang Sebelas Kali Tiga | Diary Tante Elsa

Gambar
Betapa "BERUNTUNG" nya aku, mendapatkan 3 PR sekaligus dari 3 blogger cantik, Mbak Susi , Diah dan Jeng Irma .  Jika ditelusuri, PR tentang angka 11 ini berasal dari Mbak Fanny, si cerpenis bercerita. Kemudian mengalir sampai jauuuuh... akhirnya nyiprat ke Yellowlife juga. Tugas pertama adalah menceritakan 11 hal tentang diri sendiri.  Berhubung masih ada 33 soal yang harus dikerjakan, jadi jika ingin mengetahui 10 hal tentang Elsa Yellowlife monggo mengintip ke postingan jadul yang INI . hhm... masih kurang 1 ya? OK deh,  poin ke 11 yaitu.... Aku sekarang sedang benar-benar menikmati hidup. Hingga tak terasa berat badan melonjak naik. Ketika masih muda dulu... ukuran celana maksimal 28. Sekarang kok ya nambah 2 nomor. Kadang 3 nomor. Loh Loh Loh.... kalo terus terusan menikmati hidup, bisa bisa meledak nih ukuran celananya!!!!  hiks.... ada yang bisa membantuku??? siapa tau, ada teman blogger yang bisa menyulap... CLING, langsung aku jadi kurus! hihihihihi Tugas selanjutny

Tentang Cable Car Genting Highland | Diary Tante Elsa

Gambar
Cable Car yang menuju ke Genting Highland dinamakan Genting SkyWay. Sebenarnya ada 2 cable car. Yang pertama sudah agak usang, satu cable car bisa diisi maksimal 35 orang. Yang kedua, yang lebih mutakhir, hany diisi maksimal 8 orang.  Beruntung sekali Yellowlife berkesempatan menikmati cable car yang kedua. Pengalaman naik cable car selama 20 menit di Genting sungguh mengasyikkan, karena kita akan (benar-benar) menembus awan!!! Ke bawah, yang kita lihat hanyalah hutan lebat, tak sekalipun nampak tanah yang gundul. Sedangkan ke atas, kita lihat awan penuh. Setelah berhasil melewati awan, di puncak gunung baru kita akan melihat komplek Resort World di Genting. Unit cable car nya benar-benar banyak. aku sampai tidak bisa menghitungnya. Warnanya juga mencerahkan mata. Cable car yang di bawah ini, pasti favoritnya Mama Raja, hehehhee Oh ya, Yellowlife berkesempatan memasuki Casino lhooo... Sayangnya tidak bisa berfoto di Casino. Ceritanya begini, setelah sarapan... Kakak Adin (kakaknya Dija

Tentang Genting Highland | Diary Tante Elsa

Gambar
Tersebutlah Uncle Lim, seorang warna negara Malaysia kelahiran Tiongkok yang berada di balik keberhasilan Genting Highland. Uncle Lim dahulu adalah orang biasa, yang memulai karier dengan berjualan sayur mayur. Lalu merambah pada jual beli besi bekas. Kemudian menjajal peruntungannya di bisnis kontruksi. Setelah itu Uncle Lim pun mencoba bisnis-bisnis yang lain. Setiap akhir pekan, Uncle Lim menyempatkan untuk berkumpul dengan teman-temannya sesama keturunan Tiongkok untuk bermain mahjong. Awalnya mereka berkumpul di rumah Uncle Lim. Lama kelamaan, Uncle Lim pun membuat hotel kecil untuk teman-temannya itu.Ketika perkumpulannya semakin ramai, terbersitlah ide di benak Uncle Lim untuk membuat hotel yang lebih besar. Uncle Lim mulai mencari-cari lokasi. Sampai akhirnya menemukan Genting, sebuah puncak gunung dengan ketinggian lebih dari 6000 meter di atas permukaan laut. Awalnya tidak ada seorangpun yang melirik Genting. Kebanyakan orang juga meremehkan ide Uncle Lim. Tapi itu tidak meny

Tentang If You Were Mine | Diary Tante Elsa

Gambar
If You Were Mine  (A Novel) by Clara Canceriana http://duniakura2.blogspot.com/ Note : Postingan di atas diikutkan dalam Blogger Contest If You Were Mine

Tentang Haji Robin Hood | Diary Tante Elsa

Gambar
Tepat sepuluh tahun yang lalu, ketika kami berempat pergi ke Tanah Suci. Abah, Ibu, Kakak dan Aku. Jika ada yang bertanya bagaimana perjalanan haji kami, tentu saja sangat sangat sangat menyenangkan. Aku pergi haji bersama Orangtua dan Kakakku, apa ada yang lebih nikmat dari itu?? Ibu, Kak Noni, Abah, Elsa  sudah ber-ikhrom begitu tiba di Jeddah Kali ini aku tidak akan menceritakan seluruh perjalanan haji kami, aku hanya akan bercerita hal-hal kecil tapi sangat menyenangkan...yang aku lakukan dengan Kakakku di Tanah Suci. Dengarkan baik baik ya.... Banyak Membeli Makan. Kami beruntung, ini bukan kali pertama ke Arab Saudi, jadi kami sudah sedikit banyak tahu soal cuaca dan kondisi disana. Cuaca ektrim yang ketika siang teramat sangat, dan ketika malam teramat dingin seringkali membuat banyak jamaah haji kita menderita sakit, minimal batuk. Tapi alhamdulillah, itu tidak terjadi pada kami. Mau tahu rahasianya?? Aku dan Kakak banyak banyak jajan!!! Hampir setiap pulang dari masjid, di Mad

Tentang Dija and Her Simple Dress | Diary Tante Elsa

Gambar
Rasanya sudah lama tidak menjahit baju buat Dija. dan kemaren saat sedang kalut, ingin melarikan diri dari perasaan yang gak enak... aku memilih untuk melupakan kegalauan sejenak dengan menjahit. Seketika itu pula aku mencari-cari inspirasi model baju buat Dija. Sampailah ke blog Innocentia, di blog Mbak Citra itu ada sebuah link majalah jahit menjahit dari Jepang. Lihat-lihat... mikir mikir... akhirnya aku memutuskan untuk mencontek model yang ini: see?  Polanya gampang, jahitnya gampang pula. Begitu tutup toko (maksudnya pulang kerja gitu...) langsung deh obrak abrik persedian bahan katun di lemari. Nemu kain kotak-kotak ijo... potong sana sini... jahit sana sini.... alhamdulillah menjelang tengah malam bisa rampung. Pinginnya langsung cobain baju itu ke Dija... tapi apa daya, harus menunggu esok hari. dan keesokan harinya, beginilah hasilnya. Kalo Chef Farah pasti langsung bilang This is it!!!! Karena motif kotak-kotaknya maskulin banget, aku menambahkan sisi feminin, yaitu bunga ke