Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa

Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa - Hallo sahabat Tante Elsa yang aku sayangi dan aku rindukan, pembaca Diary Tante Elsa, Terimakasih sudah mampir di Diary Tante Elsa yang sederhana ini, Saat ini diary yang Tante Elsa tulis dengan judul Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa, Tante Elsa sudah sengaja membuat artikel diary ini dengan maksut sebagi dokumentasi saja. Mudah-mudahan isi diary dengan label diary Tulisanku, yang Tante Elsa tulis ini dapat menjadi inspirasi buat teman-teman. Baiklah, selamat membaca, semoga bermanfaat, Jangan lupa subcribe Blog Diary Tante Elsa ya...???

Judul : Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa
link : Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa

Baca juga


Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa


Gerbang masuk Trans Studio Bandung, foto diambil saat magrib.

Sebelum berangkat ke Trans Studio Bandung, aku menyempatkan bertanya ke Mbah Google. Dari situ aku membaca 2 tulisan menarik soal tips menikmati Trans Studio Bandung sebagai pengantar. Silakan baca Disini dan Disana.

Berbekal informasi dan saran dari dua tulisan tadi, aku dan Nona sudah berada di loket pembelian Mega Cash pada pukul 9 pagi. Melihat banyaknya pengunjung yang mengantre, sempat terpikir olehku untuk membeli tiket VIP, tapi alhamdulillah hal itu urung dilaksanakan. Kami sengaja memilih hari senin untuk ke Trans Studio Bandung, dengan harapan jumlah pengunjung yang jauh dibawah jumlah saat weekend.

Datang tepat jam 9 pagi, ternyata membawa keuntungan sendiri. Kami leluasa melihat lihat, dan berfoto di beberapa spot cantik dengan suasana yang sepi. Kami juga sempat mencoba beberapa wahana sebagai peserta nomor satu, karena datang paling awal. Tapi tak lama kemudian... sekitar jam 10 hingga jam 11, pengunjung lain yang merupakan grup-grup besar mulai berdatangan. Trans Studio serta merta menjadi sangat crowded. Aku jadi mikir, gimana kalo weekend ya? atau ketika musim liburan anak anak sekolah???



Wahana ini namanya Vertigo, aku gak bakalan mau naik itu.... hehehhe...


Aku belum pernah menikmati Trans Studio Makasar, jadi belum bisa membandingkannya dengan Trans Studio Bandung. Namun jika boleh membandingkan, aku akan membandingkannya dengan Universal Studio Singapore dan Dunia Fantasi Ancol. Trans Studio Bandung jelas kalah besar dan kalah luas. Mengangkat tema Indoor Park terbesar sedunia, hhhm... rasanya kok sempit ya?  muter-muter lima kali juga belom capek tuh. Tapi keunggulannya, kita tidak perlu mandi keringat jika seharian bermain di sana.

Dari segi wahana permainan... hhm, menurutku Trans Studio sedikit mengecewakan. Tidak ada wahana yang baru. Dufan jelas lebih banyak pilihan. Tapi Yamaha Racing Coaster nya  sip banget deh. Patut dan harus dicoba!!!

Kemudian dari segi tema, aku sedikit bingung dengan Trans Studio Bandung nih.... disana ada tiga tema, yaitu Studio Central, Lost City dan Magic Corner. Di Studio Central, kita akan dibawa ke kawasan holywood. Bangunan-bangunan berarsitektur khas film-film amerika, dengan tokoh tokoh macam Elvis dan Marilyn Monroe. Lalu di Lost City kita akan dibawa ke suasana hutan rimba, perpaduan antara Jurassic Park, Pirates of Carribean atau Indiana Jones. Sedangkan di Magic Corner, seolah oleh kita masuk ke Diagon Alley-nya Harry Potter.





Nona berfoto dengan Kakek Penyihir dan Peri??  (tinkerbell wanna be??)

Nah, yang membuatku bingung adalah.... kok gak nyambung gitu loh... antara TransTv dan semua hal-hal yang berkaitan dengan film-film box office Holywood. Di Magic Corner, ada wahana rumah hantu yang dinamakan Dunia Lain. Tentu saja mengingatkan kita pada salah satu program transTv yang mengandalkan segmen Uji Nyali nya. Tapi di sebelahnya ada bangunan toko Magic Wand, yang menjual tongkat sihir. Lalu ada toko yang menjual broomstick. dan di tengah tengahnya ada sebuah kolam, seperti yang tampak pada foto di bawah ini. Kelihatan banget patung di sebelah sana adalah Harry Potter, tapi yang menjadi lawannya bukanlah Voldermort, melainnya lebih mirip Si Sirik (tokoh antagonis dalam kisah Dongen Oki dan Nirmala di majalah Bobo jaman dahulu kala). Dan untuk lebih menarik pengunjung... di area itu bersliweran beberapa orang dengan kostum menakutkan. Ada yang berkostum tengkorak, ada yang berkostum zombie. Nah lho.. makin gak nyambung kan???

Masalah nyambung-gak nyambungnya tema dengan isinya ini membuatku membandingkannya dengan Universal Studio Singapore yang OK banget jika dilihat dari kacamata tema yang dipakai. Sepertinya Universal Studio tuh lebih pantas memakai tema-tema holywood karena memang aslinya dari sana. Lha Trans Studio Bandung?? Kenapa tidak mengangkat tema lokal yang lebih indonesia aja. Mungkin satu satunya yang bertema indonesia banget hanyalah di Petualangan Si Bolang. Disini kita akan naik kereta kecil, berkeliling melihat aneka boneka yang ditata berdasarkan daerah-daerah di Indonesia. Tetap terasa kurang sip karena persis banget lah dengan Istana Boneka di Dufan. Malah mungkin lebih seru Istana Boneka di Dufan karena kita akan berkeliling di sungai buatan menggunakan kapal kecil.


Harry Potter,  riding his broomstick


Trans Studio Bandung juga menawarkan beberapa pertunjukan, sayangnya ketika kami kesana, salah satu pertunjukan di gedung broadwaynya yaitu Kabayan Goes To Holywood sedang libur. Jadilah kami hanya mendapatkan dua pertunjukan saja, yaitu Legenda Putra Mahkota dan Special Effects. 

Menonton pertujukan Legenda Putra Mahkota seharusnya menjadi moment yang mencekam, mengharu biru maupun melongo karena kagum. Tapi... nggak juga tuh, hehehhee. Aku dan Nona lebih sering tertawa geli melihat para pemeran satwa, karena sering kali mereka bercanda sendiri sesama teman satwanya. Jadinya kurang serius gitu....
Tapi secara garis besar, pertunjukanya lumayan laaah.... Aku suka melihat para pemain nya yang geulis geulis dan kasep kasep tuh. heheheehee

Sementara pertunjukan Special Effects nya...  Keren lah. Disini kita disuguhi atraksi beberapa pria yang memamerkan keahliannya freestyle, bermain dengan motor. Mulai dari ngebut, muter muter dengan motor, naik motor sambil berdiri, jungkir balik, lompat, dan lain sebagainya. Kurang cocok bagi anak anak kecil, karena suaranya yang memekakkan telinga, dan slogan "don't try this at home, at school, at mosque, and at everywhere deh pokoknya"  sangat sangat berlaku. Banyak video di youtube tentang pertunjukan special effects action ini. Salah satunya bisa dilihat di sini

Pertunjukan lain... hhm, semacam flashmob gitu, tapi cuman 2 orang pesertanya. Bisa disebut flashmob gak ya? hihihihihihiii...
Ketika kami sedang makan di salah satu resto, di sebelah kami duduk sepasang muda-mudi yang memadu kasih. (ciiieeeee bahasanya jadul banget yah) Nona sudah curiga, there's something wrong with that couple. Aku sih bodo amat mikirin tuh couple, lapar soalnya. Ternyata benar, gak lama kemudian mereka bertengkar. Si cewek lari ke jalan, sementara si cowoknya mengejar. Si cewek teriak teriak dan menampar si cowok.... lalu tiba tiba terdengar musik, dan pasangan yang bertengkar itu menari-nari di tengah-tengah pengunjung.  Bisa bayangin kan???


Soal makanan... hhhm, siap siap mengeluakan uang banyak untuk yang satu ini ya. Karena begitu masuk ke Trans Studio Bandung, tas kita digeledah dengan sopan untuk mencari secuil makanan dan minuman. Tidak boleh ada makanan dan minuman dari luar yang masuk. Alias pengunjung dipaksa membeli makanan dan minuman di resto-resto yang ada di dalam Trans Studio Bandung, tentu saja dengan harga yang berlipat ganda. Hal yang lumrah dijumpai di lokasi lokasi wisata yaaa...

Nah, yang penting untuk diketahui lagi, beli makanannya tidak menggunakan uang cash, melainkan memakai kartu ajaib yang disebut Mega Cash. Kartu ini bisa diisi ulang, dan bisa diuangkan juga saldo sisanya. Jadi saranku, begitu masuk Trans Studio Bandung, kita akan dikasi satu Mega Cash. Saat itu juga Isi kartu itu dengan saldo yang mencukupi. Karena begitu kita antri membeli makanan.... jangan sampai saldo kita tidak mencukupi. Sehingga kita harus mengisi ulang dulu... dan balik lagi ke antrian paling belakang. Gak enak banget kan???





Sekarang tibalah saatnya untuk menulis satu hal yang positif, yang membuatku ikut bangga dengan adanya Trans Studio di Bandung. Meskipun aku bukan warga Bandung, bukan pula bagian dari Trans Corp... let me say this...

Ketika sedang duduk-duduk sambil mencari ide mau ngapain lagi di Trans Studio  Bandung, aku bersebelahan dengan seorang ibu-ibu berkerudung khas wanita melayu. Aku menyapanya dan bertanya darimana asalnya. Beliau dari Malaysia, dan datang ke Bandung dengan keluarga besarnya. Tanpa kutanya, Beliau menambahkan betapa senangnya berwisata di Bandung. Menurutnya Trans Studio sangat menyenangkan dan bagus. Anak-anaknya sangat menikmati semua wahana disitu. Beliau juga bercerita betapa kalapnya belanja telekung bordir (mukena) di Pasar Baru yang dinilainya sangat sangat murah. Dan mengaku takjup dengan Tangkuban Perahu. Aaah.... somehow aku ikut bangga.

Sejak AirAsia membuka rute KL-Bandung, tentu saja makin banyak turis malaysia yang berbondong bondong datang ke Bandung. Aku menemukan mereka dengan jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit lho di Trans Studio Bandung.

Sementara di luar sana, maksudnya di luar Trans Studio Bandung, aku menjumpai banyaak sekali turis dari Malaysia, Singapore dan Thailand jalan jalan di Cihampelas. Bahkan di hotel, ketika sarapan pagi, sebagian besar meja di resto hotel dipenuhi oleh turis malaysia.

Hhmmm...... semoga ini awal yang bagus untuk kedepannya akan semakin banyak turis asing yang berlibur di Bandung. Kalo perlu Garuda Indonesia membuka rute penerbangan Kiev-Bandung, atau Greenwich-Bandung yaa... hehehhee



ini sebenarnya mau foto yang mana ya? kok orangnya gak kelihatan????


Oh ya... satu tips lagi, Karena Trans Studio Bandung adalah taman bermain dalam gedung, maka kita akan menemui banyak lampu-lampu gemerlap menghiasi setiap sudutnya. Jangan lupa... siapkan kamera lebih awal yaa... settingannya harus pas. Untuk kamera pocket pakai mode Night atau FireWork (itu kalo aku sih....).

Done... itu tadi sedikit laporan soal Trans Studio Bandung. Mohon maaf belum bisa mengunjungi teman-teman blogger di Bandung, karena aku hanya stay di Bandung 2 hari saja. Next time, pingin ke Bandung lagi... tapi tujuannya Lembang! aaamiiiiin aaamiiiin... doain yaaa....


antrian yang panjaaaaaaaang dan laaaaaaaaamaaaaaaaaaaaaa




Demikianlah catan kecil pada Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa

dan inilah yang bisa Tante Elsa sahare. sekali lagi Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa berterimakasih banget sudah mau mampir ke blog ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat serta inspirasi untuk anda teman-teman semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan Tante Elsa selanjutnya, jangan lupa sering mampir ke blog ini ya, dan jangan lupa bagiakan artikel ini ke teman-teman dan sodara. Dadah......

Anda sekarang membaca artikel Tentang Trans Studio Bandung 2 | Diary Tante Elsa dengan alamat link https://diarytanteelsa.blogspot.com/2012/06/tentang-trans-studio-bandung-2-diary.html

Komentar